Secangkir Kopi Dingin

suka-minum-kopi-jangan-dibuang-ampasnya_7bb84

Malam sudah melewati setengah waktunya, kopi dicangkir sudah tinggal ampasnya, namun mata ku belum juga berat rasanya.

Tidak, Aku bukan seorang perokok bahkan Aku justru malah merasa terganggu dengan adanya asap rokok, namun jangan salah Aku cukup senang dengan sesekali ditemani secangkir kopi untuk menghabiskan malam.

Baik, Aku akan cerita sedikit apa yang biasa kulakukan namun jangan tagih Aku berbicara panjang lebar soal “ritual” ku saat menghabiskan malam.

Bagi sebagian orang menghabiskan malam hingga”menyisakannya sedikit” bukanlah hal yang baik, katanya dapat mengganggu kesehatan, harus Ku akui memang hal tersebut benar, namun menghabiskan malam bagi mereka yang menyadari adalah salah satu cara melihat dunia dari sisi yang berbeda, saat matahari sedang unjuk gigi kamu dapat melihat betapa hiruk-pikuknya dunia, segala macam hal, topik pembicaraan yang panas,problema, atau apapun menemani mereka yang berada disana.

Tapi coba lihat saat keteduhan sinar rembulan muncul, segalanya menjadi sederhana. Televisi yang menyala, canda-tawa, makanan ringan adalah penghiasnya, bagi mereka yang seorang diri, cukup secangkir kopi atau teh sebuah buku atau artikel internet sudah cukup baginya untuk menghabiskan malam dengan kesederhanaan dan jauh dari segala macam problema dunia, begitu tenang…

Tuhan menciptakan siang untuk mencari nafkah dan malam untuk beristirahat, namun istirahat tak harus dengan ritual pergi ke “dunia kapuk”.

Namun, kamu juga dapat memilih untuk merasakan begitu sederhananya dan tenangnya malam dengan secangkir kopi atau bahkan juga berteman tasbih.

Tinggalkan komentar